“It is likely that you need to confess some hidden anger and resentment at God for certain areas of your life where you have felt cheated or disappointed. Until we mature enough to understand that God uses everything for good in our lives, we harbor resentment toward God over our appearance, background, unanswered prayers, past hurts, and other things we would change if we were God. People often blame God for hurts caused by others. This creates what William Backus calls your hidden rift with God.
Bitterness is the greatest barrier to friendship with God; why would I want to be God’s friend if he allowed this? The antidote, of course, is to realize that God always acts in your best interest, even when it is painful and you don’t understand it. But releasing your resentment and revealing your feeling is the first step to healing. As so many people in the bible did, tell God exactly how you feel.”
~The Purpose Driven Life; Chapter 12~
By Rick Warren
Beberapa hari kebelakangan ini, saya telah mengalami banyak cabaran, dugaan yang mana boleh menghancurkan iman saya kepada Tuhan. Saya amat bersyukur kerana mempunyai teman-teman yang amat prihatin, mendorong saya dan menyokong saya dalam doa. Apa yang saya pelajari daripada masa-masa berat yang saya lalui,Tuhan mahu membentuk saya menjadi peribadi yang lebih sempurna. Saya amat diberkati dengan kata-kata seorang daripada teman-teman saya yang mengatakan, “Tuhan mengizinkan kesukaran yang kita alami sekarang ini untuk persediaan menerima sesuatu yang lebih indah”. Saya imani ini kerana dalam firman Tuhan mengatakan.. “For I know the plans I have for you, declares the Lord, Plans to give you hope and a future” ~Jeremiah 29:11.
Selama hidup saya, saya tidak pernah mengalami penolakkan secara total, khususnya dalam BGR relationship. Apa yang saya fikir adalah, saya sudah memenuhi criteria sebagai seorang wanita dan tidak mungkin akan mengalami keruntuhan dalam BGR. Saya selalu mendoakan perhubungan kami, berdoa untuk masa depan kami, pekerjaan kami, malah kesatuan untuk keluarga-keluarga kami juga. Saya impikan sesuatu yang sangat indah. Saya tidak sedar yang saya berusaha untuk mengontrol pekerjaan Tuhan dalam hidup saya, saya mahukan Tuhan buat begini dengan saya, saya mahukan Tuhan bekerja seperti itu dalam kehidupan saya. Saya langsung tidak sedar yang doa-doa saya tidak memuliakan Tuhan malah berusaha untuk menyuruh Tuhan membuat sesuatu yang baik dalam kehidupan saya. The motive of our prayer is supposed to be to honor Him and not to control Him.
Tuhan katakan, rancanganmu bukanlah rancanganKu. Apa yang kita impikan mungkin sangat baik pada pandangan kita, tapi Tuhan mempunyai rancangan yang lebih baik lagi. Sesuatu yang tak pernah dilihat, tak pernah didengar, tak pernah timbul dalam hati kita, itulah yang Dia sediakan bagi kita. Apabila saya mengalami situasi yang tidak saya jangkakan, saya blame diri sendiri. Saya katakan kepada Tuhan, apakah kekurangan yang ada pada diri saya? Apakah saya tidak layak untuk dia? Secara manusia, saya sudah memiliki kebanyakan asset yang dikejar sesetengah orang, apakah itu belum mencukupi?
Setelah beberapa hari berlalu, saya semakin dikuatkan. Saya tahu ramai kawan-kawan saya yang sedang berdoa untuk saya juga. Saya sangat bersyukur punya teman-teman yang sangat prihatin. God bless you guys… Saya mulai belajar untuk bersyukur. Lama-kelamaan saya dapat melihat banyak kebaikkan yang saya perolehi daripada kekecewaan itu. Antaranya;
• Saya dibentuk untuk menjadi peribadi yang lebih matang
• Iman saya semakin dikuatkan
• Saya sedar akan keprihatinan Tuhan dan benar-benar merasakan cinta Tuhan kepada saya yang amat luar biasa. Dia tidak memandang siapa saya pada masa lalu.
• Saya semakin dapat melihat pekerjaan Tuhan dalam hidup saya
• Saya ditegur untuk selalu bersandar kepada Tuhan dalam segala apapun keadaan.
• Berkat Tuhan lebih ketara melalui semua kesukaran itu
Sungguh Tuhan kita itu adalah Allah yang sangat luarbiasa. Dalam Matthew 11:28 mengatakan, ‘come to me, all you who are weary and burdened, and I will give you rest. Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light’. Saya bersyukur kerana kasih yang Tuhan berikan kepada saya untuk melalui semua ini. Kadangkala ada ketika saya tidak dapat menerima kekecewaan yang saya alami, namun ketika itu juga Tuhan mengingatkan saya bahawa Dia tidak pernah lupa janjiNya untuk saya, janji bahawa Dia akan memelihara saya, memberikan masa depan yang penuh harapan, asalkan saja saya terus mengandalkan Tuhan dalam hidup saya, mempercayakan Tuhan untuk mengendali hidup saya.
Jika saya renung kembali, saya lebih banyak mengalami kekalahan dalam mempertahankan iman saya. Sering kali saya gagal dalam pelayanan, gagal untuk mengasihi orang lain, gagal untuk mengampuni orang lain, gagal untuk memberkati orang lain. Namun saya tidak mengalami kekecewaan daripada kegagalan-kegagalan itu. Apabila mengalami kegagalan dalam BGR, seolah-olah pula itu adalah kekecewaan paling dahsyat dalam hidup saya. Tuhan tegur saya untuk mula memfokuskan hidup saya kepada Dia sahaja. Dialah Allah yang berkuasa, yang menciptakan kita. Kita adalah kepunyaanNya. Jika ada luka dalam hidup kita, dengan siapa kah kita harus mengadu? Dengan siapa kita harus bersandar? Bukan kah kita sepatutnya datang kepada Dia yang menciptakan kita? Sang pencipta lebih mengenal ciptaanNya daripada sesiapa pun.
Teguran yang saya terima daripada The Purpose Driven Life, “Those who have hurt you in the past cannot continue to hurt you now unless you hold on to the pain though resentment. Your past is past! Nothing will change it. You are only hurting yourself with your bitterness. For your own sake, learn from it, and then let it go. The Bible says, To worry yourself to death with resentment would be a foolish, senseless thing to do.”
Lagu ini sangat memberkati saya, Dia Mengerti by Maria Shandi
DIA MENGERTI
Terkadang kita merasa
Tak ada jalan terbuka
Tak ada lagi waktu terlambat sudah
Tuhan tak pernah berdusta
Dia s’lalu pegang janjinya
Bagi orang percaya mukjizat nyata
Dia mengerti
Dia peduli
Persoalan yang sedang terjadi
Dia mengerti, Dia peduli
Persoalan yang kita alami
Namun satu yang Dia minta agar kita percaya
Sampai mukjizat menjadi nyata
Monday, June 15, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)